KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

Nama        : Windi Putri Lestari 

Npm          : 211214012 

M. Kuliah : Pembinaan dan Pengembangan              Bahasa Indonesia 


 Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia


 

   Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dapat terjadi ketika seseorang menggunakan kata, frasa, atau tata bahasa yang salah dalam bahasa Indonesia. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya pengetahuan tentang aturan tata bahasa dan kosakata, kurangnya praktik berbicara atau menulis dalam bahasa Indonesia, atau kurangnya konsistensi dalam penggunaan tata bahasa dan kosakata. Beberapa contoh umum dari kesalahan penggunaan bahasa Indonesia termasuk menggunakan kata kerja yang salah, menggunakan kata benda yang salah, menggunakan tata bahasa yang salah, atau menggunakan tanda baca yang salah. Penting untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan penggunaan bahasa Indonesia untuk memastikan bahwa pesan Anda jelas dan dipahami oleh pembaca.

   Masalah kesalahan berbahasa dalam menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan persoalan wajar yang hampir terjadi pada setiap pemakai bahasa. Orang bisa saja melakukan sebuah kesalahan atau “terpeleset” dari kaidah walaupun sebenarnya sudah berusaha menerapkan kaidah bahasa tersebut dengan sebaik dan sebenar mungkin. Masalah tersebut tidak hanya menimpa orang-orang yang dianggap awam atau kurang mampu berbahasa, mereka yang dianggap mahir juga sangat mungkin mengalaminya. Hal ini disebabkan oleh ketidakberlakuan hukum yang mutlak bagi pengguna bahasa yang salah, seandainya hal tersebut diberlakukan, pasti banyak para terpidana yang masuk penjara akibat salah menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan.Dalam hubungan dengan kehidupan masyarakat, bahasa Indonesia telah terjadi berbagai perubahan. Perubahan tersebut terutama yang berkaitan dengan tatanan baru kehidupan dunia dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, khususnya teknologi informasi yang semakin sarat dengan tuntutan dan tantangan globalisasi. Kondisi itu telah menempatkan bahasa Asing terutama bahasa Inggris pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa itu memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan memengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Kehidupan masyarakat yang majemuk menimbulkan perilaku yang berbeda, sehingga menciptakan sebuah proses komunikasi yang beragam. 


Beberapa contoh kesalahan penggunaan bahasa 

1. Kesalahan Penggunaan Bahasa pada Papan Iklan 

Sumber : Facebook 

Analisis Kesalahan : Penggunaan kata aksesoris, didalam KBBI kata tersebut termasuk kata yang tidak baku,kata baku dari aksesoris adalah aksesori. Banyak sekali orang yang manggunakan kata tersebut sebagai arti hiasan atau pernak-pernik, mereka tidak tahu bahwa kata ini kata yang tidak baku, memang saya sendiri sebagai penulis jarang sekali mendengar orang Mengatakan “aksesori”. Aksesoris adalah kata tidak baku yang umumnya sudah banyak orang yang mengucapkannya. 


2.Kesalahan Penggunaan Bahasa pada Spanduk 

Sumber : Google 

Analisis Kesalahan : Penggunaan kata diandelin, didalam KBBI kata tersebut termasuk kata tidak baku, kata baku dari diandelin adalah diandalkan. Kata dasar baku dari diandalkan adalah “andal” sedangkan pada spanduk tersebut kata dasarnya “andel”, dari kata dasarnya saja sudah tidak baku . Didalam kehidupan sehari-hari masih banyak juga orang yang mengatakan kata “diandelin”, dan di spanduk tersebut kata itu di munculkan lagi,hal itu akan membuat orang terus terbiasa menggunakannya.

3. Kesalahan Bahasa pada Baliho 
Sumber : Pamflet Jalan Raya 

Analisis Kesalahan :
Pada baliho iklan dari produk rokok Sampoerna A Mild edisi bukan main yang berisikan teks “BELUM PINTER KALO BELUM KOMEN” terdapat kesalahan penggunaan bahasa baku. Kata “pinter” merupakan kata tidak baku, sehingga kata yang benar adalah "pintar". Kesalahan kata baku yang kedua terdapat pada kata “kalo”, kata baku yang benar adalah "kalau", karena “kalo” termasuk tidak baku. Apabila penggunaan kosa kata diubah menjadi kalimat baku, maka teks iklan tersebut akan berubah menjadi “Belum Pintar Kalau Belum Komen”. Hal ini dapat memberikan kebiasaan bagi masyarakat Indonesia untuk senantiasa menggunakan bahasa yang baku serta sesuai dengan kaidah PUEBI.

4. Kesalahan Bahasa pada Papan Pengumuman 
Sumber : Facebook

Analisis Kesalahan: Dari gambar di atas kita dapat melihat ada kesalahan penulisan kata baku pada tulisan refarasi. Tampak kata “refarasi, dan felitur” merupakan kata tidak baku dari kata “reparasi, dan pelitur”. Dapat dipastikan pembuat iklan jasa tersebut berasal dari daerah Jawa Barat. Di mana, huruf “p” diucap “f” dan huruf “f” dibaca “p”. penulisan yang benar adalah "Menerima reparasai anyam rotan dan pelitur".

5. Kesalahan Bahasa pada Iklan Minuman 

Sumber : Instagram. Com/@risnaya 

Analisis Kesalahan : "Pada penulisan baliho makanan ini terdapat kesalahan dalam penulisan kata baku menjadi tidak baku yaitu pada penulisan kata coklat. Kata coklat pada baliho tersebut yang dimaksud adalah cokelat dalam KBBI (gula-gula yang dibuat dari bubuk cokelat). Kata coklat adalah bentuk kata tidak baku dari cokelat, sehingga penulisan yang benar adalah cokelat".

6. Kesalahan Bahasa pada Poster Himbauan
Sumber : Facebook 

Analisis Kesalahan : "NGAMEN GRATIS" yang memiliki maksud agar tidak banyak pengamen yang datang ke toko tersebut. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Ngamen Gratis berarti pengamen tidak adak diberi sepeserpun apabila mengamen di tempat itu.
Akan tetapi, bagi orang yang awam, "Ngamen Gratis" bisa saja dipahami sebagai pengamen yang gratis untuk diam ditolak tersebut atau pengamen yang gratis makan di warung itu dan mengamen sepuasnya".


7. Kesalahan Bahasa pada Spanduk Promosi


Sumber : Instagram/@kadek

Analisis Kesalahan: Kata 'merk' pada data diatas adalah kata yang tidak baku. Kata tersebut merupakan kata yang menyimpang dari kebahasaan yang berlaku. Penulisan kata yang benar adalah 'merek' bukan 'merk'. Arti kata merek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanda yang digunakan pengusaha atau perusahaan pada produk yang dihasilkan dan berfungsi sebagai tanda pengenal.

8. Kesalahan Bahasa pada Penggabungan Kata 


Sumber : www.com/kesalahan-penulisan-kata-baku

Analisis Kesalahan : "Pada konteks tabel di atas kata “kunci” merupakan verba atau kata kerja. Di mana preposisi atau kata depan harus digabung dengan verba sehingga menjadi bentuk kalimat pasif “dikunci”. Lalu, kata “luar” bukanlah nomina, tetapi merupakan keterangan tempat, jadi harus terpisah dari preposisi, dan tidak terlihat sebagai verba yang dipasifkan. Terkadang fungsi aktif dan pasif bisa saja tertukar dalam pemakaiannya, kalimat yang benar adalah Helm Anda mohon dikunci, kehilangan di luar tanggung jawab kami".  

9. Kesalahan Bahasa pada Spanduk kuliner 
Sumber : Facebook

Analisis Kesalahan : Kesalahan berbahasa Indonesia baku dan tidak baku.
Pada penulisan baliho makanan ini terdapat kesalahan dalam penulisan kata baku menjadi
tidak baku yaitu pada penulisan kata "duren". Kata duren pada baliho tersebut yang dimaksud adalah "durian" dalam KBBI (buah durian, berkulit tebal dan berduri, berbentuk bundar lonjong atau bundar telur, dagingnya berwarna putih, kuning tua atau putih kekuning-kuningan, berbau tajam dan dapat memabukkan). Kata duren adalah bentuk kata tidak baku dari durian, sehingga penulisan yang benar adalah durian.

10.Kesalahan Bahasa pada Spanduk Kuliner 


Sumber : Facebook 

Analisis Kesalahan : Pada penulisan baliho makanan ini terdapat kesalahan dalam penulisan kata baku menjadi tidak baku yaitu pada penulisan kata "baso".Alternatif pembenaran pada penulisan tersebut adalah " Bakso" dengan keterangan bahwa kata "baso" adalah bentuk kata tidak baku dari bakso sehingga penulisan yang benar adalah "Bakso". Kata baku merupakan sebuah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah di tentukan, atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kesimpulan 

     Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang penting untuk menyampaikan informasi. Jika terjadi Kesalahan pada penggunaannya (penulisan) maka akan berakibat salah pula dalam pemaknaan. Oleh karena itu, sebelum kita menulis kata atau kalimat maka kita harus  memperhatikan kebakuan kata/kalimat yang  akan gunakan. Bahasa sebagai alat komunikasi  verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah untuk menyampaikan jalan pikiran  tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia dan masyarakat pemakai bahasa tetap melestarikan penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar. 
     Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia sering kali terjadi karena kurangnya perhatian terhadap aturan tata bahasa yang benar. Melalui analisis dan koreksi seperti yang telah dilakukan di atas, diharapkan kita bisa lebih memahami dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, komunikasi menjadi lebih efektif dan pesan yang disampaikan pun dapat diterima dengan lebih jelas oleh penerima. 

Komentar

Postingan Populer