TANDA BACA DAN PENGGUNAAN TANDA BACA

 TANDA BACA DAN PENGGUNAAN TANDA BACA

By : Windi Putri Lestari



Sebelum kita masuk ke pembahasan coba deh kamu bayangkan ketika membaca sebuah buku tanpa menggunakan tanda baca di dalamnya apa yang akan terjadi? Yuk kita coba.
Pada waktu seseorang akan menyusun sejarah sastra dari suatu periode  ke periode dijadikan berikutnya ia tidak akan terhindar dari proses memilah milah bahan yang akan dijadikan sebagai data sejarah sastra Kegiatan memilah-milah bahan sebagai data sejarah sastra merupakan  proses penilaian yang terkait dengan kritik sastra Demikian juga dengan  
di saat seseorang akan melakukan kritik sastra ia tidak akan luput dari  Penggunaan teori sastra yang menjadi sumber rujukannya dalam  mengkaji karya sastra Dengan demikian ketiga disiplin ilmu sastra  
tersebut sebenarnya terkait satu sama lain

Gimana? Sulit dipahami bukan? sering ketemu atau baca tulisan yang bikin kamu susah memahaminya? Pasti pernah dong. Nah, agar tidak terjadi kesalahan informasi dan melelahkan pembaca, setiap tulisan haruslah diberikan tanda baca.

1. Pengertian Tanda Baca  


   Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya dengan dengan bunyi, kata atau frasa dalam sebuah bahasa. Tanda baca berperan untuk menunjukkan sebuah struktur tulisan intonasi dan jeda pada saat pembacaannya.
    Tanda baca merupakan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan, contohnya seperti titik, koma, titik dua. Tanda baca ini berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan.


2.Penggunaan Tanda Baca 



A. Tanda Baca  Titik
  Cara penggunaan tanda baca titik yang benar beserta contoh 

1. Digunakan pada akhir kalimat pernyataan
  Contoh : Kakek dan Nenek pergi ke acara pernikahan cucunya kemarin sore.

2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar
Contoh:
I. Kondisi Kebahasaan Indonesia
A. Bahasa Mandarin
B. Kedudukan

3. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian
Contoh:
1) Masalah sosial disebabkan oleh
a) Kesenjangan sosial
b) Kesenjangan pendidikan

4. Tanda baca titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar
Contoh: Gambar 5.1 Penggunaan Internet di Indonesia 2021

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu.
Contoh: Pukul 19.09.40 (pukul 19.00 lewat 9 menit 40 detik)

6. Dipakai dalam daftar pustaka, diletakkan di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda baca tanya atau seru), dan tempat penerbit.
Contoh: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta.

7. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 21.000 jenis flora dan fauna.

8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Indonesia merdeka pada tahun 1945.

9. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat.
Contoh:
Yth. Direktur Perusahaan XYZ
Jalan Cempaka III No.10
Jakarta Selatan


1. Tanda titik dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

2. Tanda titik dipakai sebelum kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.
Contoh: Indah ingin makan permen kapas,
Tetapi giginya sedang sakit.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Namun, tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Contoh:
Karena berlari terlalu kencang, kakinya sakit.
Kakinya sakit karena ia berlari terlalu kencang.

4. Tanda titik dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Contoh: Mahasiswa itu malas dan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dia tidak lulus mata kuliah Statistik selama dua semester.

5. Tanda titik dipakai sebelum dan atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, serta kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, Pak, atau Nak.
Contoh:
Wah, seru sekali!

Sampai jumpa, gaiss.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata Ayah saya, "Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain."

7. Tanda titik dipakai  antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Rambutan, Jakarta 12120

8. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.
Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.

9. Tanda titik digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.
Contoh: B. Ratulangi, S.Farm.

10. Tanda titik digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh: 14,5km

11. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

12. Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.
Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

B. Tanda Baca Titik Dua 

1. Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.

Contoh: Mereka memerlukan peralatan tulis: pensil, penghapus, penggaris, dan bolpoin.

2. Tanda baca titik dua tidak digunakan apabila perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. Persiapan
b. Pengumpulan data
c. Pengolahan data
d. Pelaporan

3. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua: Muhammad Ardiansyah
Sekretaris: Windi Putri Lestari
Bendahara: Aulisa

4. Dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan atau nama tokoh.
Contoh: Dinda: "Tolong ambilkan gelas berlapis emas di ruang penyimpanan."

5. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, surah dan ayat dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit.
Contoh:

Morison, XLII, No. 8/2002:7
Surah Albaqarah: 2-5
Matius 3: 1-4
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa

C. Tanda Baca Titik Koma
Perhatikan penggunaan tanda baca titik koma yang benar di bawah ini.

1. Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara satu dengan lainnya dalam kalimat majemuk.
Contoh: Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu memasak di dapur; Kakak menulis cerpen.

2. Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contoh:
Syarat penerimaan pegawai di perusahaan ini adalah
1. Berkewarganegaraan Indonesia;
2. Lulusan S1 Teknik Informatika;
3. Fasih bahasa Indonesia dan Inggris.

3. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Contoh: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; sayur, semangka, dan nanas.

D. Tanda Baca Tanya
1. Dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: 
Bagaimana kabarmu hari ini?
Apakah kamu sakit?

2. Dipakai untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Penulisan tanda tanya dipakai dalam tanda kurung.
Contoh: Monumen Nasional diresmikan pada tahun 1999 (?).

E. Tanda Baca Seru
Tanda baca seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah. Seruan perintah dapat menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh:
Alangkah indah pantai di Lombok!
Dilarang membuang sampah di sepanjang sungai!

F.Tanda Baca Petik
Berikut penggunaan tanda baca petik yang tepat.

1. Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari naskah, pembicaraan, atau bahan tertulis lain.
Contoh: "Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo.

2. Digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: Film "Habibie dan Ainun" diambil dari kisah nyata perjalanan B.J. Habibie dan sang istri Ainun.

3. Digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kurang umum, maupun yang memiliki arti khusus.
Contoh: Jangan berikan  "amplop" itu kepada petugas.

G. Tanda Kurung (())
Tanda kurung biasa digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya kamu bisa menggunakan tanda ini untuk memberi penjelasan kependekan dari Surat Izin Mengemudi (SIM). 
Lalu, tanda kurung juga digunakan untuk mengapit penjelasan atau keterangan yang bukan bagian utama dari kalimat. 
Contohnya:
“Keterangan tersebut (lihat di gambar 4.1.) menunjukkan kalau pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan.”
G. Tanda Tanya (?)
Tentu, kamu sudah tak asing lagi dong dengan tanda baca yang satu ini. Fungsi tanda tanya memang biasa digunakan untuk menunjukkan kalimat tanya atau kalimat interogatif. Untuk itu, posisi tanda ini bisa menggantikan sebuah tanda titik (.) di akhir kalimat. 
Fungsi lainnya dari tanda tanya ialah menyatakan kalimat yang kurang bisa dibuktikan kebenarannya alias masih ambigu. 
Contohnya:
 “Di Indonesia ada 5.700 (?) pulau.”

 H. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘) 
Pembahasan selanjutnya terkait dengan tanda baca adalah tanda petik tunggal. Tanda baca yang satu ini biasa kita gunakan ketika kamu ingin mengapit petikan lain dengan petikan. Hmm, maksudnya gimana sih? Misalnya ada contoh kalimat:
“Kudengar, ada lagu ‘Gugur Bunga' tadi?” tanya Erika.

Nah, tanda petik tunggal di kalimat tersebut untuk menegaskan adanya lagu Gugur Bunga.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tanda petik tunggal ini untuk mengapit terjemahan, makna, atau penjelasan kata.

I. Tanda Hubung (-)
Biasanya tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata karena terpenggal oleh pergantian baris. Selain itu, ia juga digunakan dalam menyambung kata-kata yang berulang, 
misalnya: Jalan-jalan, makan-makan, laki-laki

J. Garis Miring (/)
Tanda baca yang bisa menjadi pengganti kata ini, sering digunakan dalam penomoran surat, penanda periode tertentu, dan alamat. Kata yang bisa digantikan oleh garis miring seperti kata atau, dan, serta setiap. Oh iya, unsur matematika juga menggunakan tanda baca ini, 
misalnya:
Kecepatan mobil adalah 10 m/s (dibaca: kecepatan mobil adalah 10 meter per detik).

Contoh lain dari penggunaan garis miring yaitu:
No. 1/FK/2013
Jl. Karya IV/ 14
Orang tua/wali murid harap melapor.
Tahun ajaran 2022/2023.

K. Tanda Petik (“”)
Tanda petik memiliki bentuk seperti daun telinga yang ganda, ternyata memiliki 3 fungsi. Fungsi pertama, tanda baca ini digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari naskah, pembicaraan, atau bahan tulisan lainnya. Konteksnya ini terkait dengan perkataan yang biasanya dilontarkan para tokoh. 
Contohnya:
“Aku akan belajar lebih rajin lagi agar bisa membanggakan ibu,” kata Dea ketika dia melihat ibunya sedang menjahit.

Fungsi lainnya dari tanda petik adalah bisa digunakan untuk mengapit judul lagu, sajak, film, artikel, naskah, atau bab buku yang digunakan dalam kalimat. 
Misalnya: 
Kita diwajibkan untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” pada saat upacara bendera.
Puisi “Aku” adalah puisi favorit dia.
Kemudian, fungsi terakhir dari tanda petik ialah untuk mengapit istilah ilmiah yang kita kurang kenal atau kata-kata yang mempunyai arti yang khusus atau penekanan tertentu. 
Misalnya:
Kucing ternyata memiliki nama ilmiah “Felis catus.”
Performanya akhir-akhir ini sangat “fluktuatif"

L. Tanda Pisah (—)
Tanda baca selanjutnya adalah tanda pisah.Tanda pisah bisa digunakan untuk membatasi kalimat atau kata yang memberi penjelasan di luar maksud kalimat itu. 
Misalnya:
Dia—aku yakin dia memang pintar—memiliki kecerdasan.
Kesehatan memang—kita sepakat—hal utama yang perlu kita perhatikan.
Selain itu, tanda pisah juga sering kita temui sebagai tanda yang memaknai ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’. 
Misalnya:
Tahun 2022—2025
Yogyakarta—Medan





Daftar pustaka :



Email : windip366@gmail.com
Instagram : Windy_putri183




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer