Penggunaan Huruf Miring dan Cetak Tebal

 


Huruf Miring dan Tebal
By Windi Putri Lestari (211214012)

     Huruf miring biasanya digunakan untuk menekankan suatu kata atau frasa, tetapi huruf juga digunakan untuk menyatakan suatu istilah atau kata dari bahasa asing. Miring juga digunakan untuk judul buku, berita utama surat kabar, penulisan judul, sumber referensi media, dll. Agar pada saat menulis kita memahami penggunaan huruf miring dan pembaca juga mengetahui arti dari kata yang ditulis. Setelah kita memahami apa yang dimaksud dengan kursif, kita juga harus memahami cara penggunaan kursif yang benar dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). 

 Ada beberapa aturan penggunaan huruf miring, 
 Fungsi dan contoh huruf miring 

 1. Penulisan judul buku 
   Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah atau surat kabar. dikutip secara tertulis, juga dalam daftar pustaka. 
 Contoh: 
 1. Saya membaca buku Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. 
 2. Majalah Poedjangga Baroe menyulut semangat nasionalisme. 
 3. Berita itu muncul di surat kabar Cakrawala
 4. Pusat bahasa 2011. Kamus Besar Pusat Bahasa Indonesia. Edisi Keempat (Edisi Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 
 
2. Penegasan
 Miring digunakan untuk menekankan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata dalam kalimat. 
 Contoh: 
 1. Huruf terakhir dari kata abad adalah d. 
 2. Dia tidak diserahkan, tetapi dibebaskan. 
 3. Bab ini tidak membahas penggunaan tanda baca. 
 4.. Buatlah kalimat dengan menggunakan ekspresi lepas tangan

 3. Ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing 
       Huruf miring digunakan untuk menulis kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. 
 Contoh: 
 1. Upacara Peusijuek menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh. 
 2. Nama ilmiah buah manggis adalah Garcinia mangostana. 
 3. Weltanschauung berarti "pandangan dunia". 
 4. Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika digunakan sebagai semboyan nasional Indonesia. 

 Catatan khusus penggunaan huruf miring: 
 1. Nama pribadi, seperti nama orang, lembaga atau organisasi dalam bahasa asing atau bahasa daerah, tidak ditulis miring. 
 2. Dalam naskah yang ditulis dengan tangan atau dengan mesin tik (bukan dengan komputer), bagian yang miring digarisbawahi. 
 3. Dalam teks bahasa Indonesia, kalimat atau teks yang dikutip langsung dalam bahasa asing atau bahasa daerah ditulis dengan huruf miring. 
 
Huruf Tebal
     Huruf tebal digunakan untuk mempertegas bagian kalimat yang ditulis dengan huruf miring. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tebal” berarti tumbuh. Huruf gradasi dapat diartikan sebagai huruf yang ditulis dengan jarak yang lebih jauh dari huruf pada umumnya. 
 Ada beberapa contoh penggunaan huruf tebal: 
 1. Huruf tebal pada laporan atau tulisan ilmiah 
 Huruf tebal pada laporan atau karya ilmiah digunakan untuk menulis judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/simbol, daftar pustaka, indeks dan lampiran. 
 Contoh: 
 1. Judul: 
 Penerapan algoritma Bco (bee colony optimization) dalam menyelesaikan masalah travelling salesman

 2. Daftar dan lampiran: 
 
1. DAFTAR ISI 
2. DAFTAR LAMPIRAN 
3.DAFTAR SIMBOL 
4. REFERENSI 
5. INDEX 
6.LAMPIRAN 

     Huruf tebal dan miring sering terbalik. Kata-kata yang dicetak tebal ditulis dengan huruf miring. Sebaliknya, kata-kata yang seharusnya ditulis dengan huruf miring, tetapi kami menulisnya dengan huruf tebal. Atau bahkan jarang ditulis dengan huruf tebal atau miring. Oleh karena itu, perlu dipahami cara menulis yang benar dalam bahasa Indonesia. 

 Pernyataan: 

1.Apa manfaat bagi kamu khususnya mempelajari huruf miring dan tebal

2.Apa motivasi kamu mempelajari huruf miring dan tebal

3.seberapa penting materi huruf miring dan tebal bagi anda dan profesi anda nantinya 

4.Apa kerugian jika tidak mempelajari huruf miring dan tebal

 Jawaban 

 1. Keuntungannya adalah dapat meningkatkan pemahaman pembaca, karena dengan huruf miring dan tebal, kita dapat mengetahui arti tulisan yang dicetak miring dan tebal, dan kita dapat membuat artikel yang sesuai dengan ketentuan EBI. 

 2. Motivasi saya adalah untuk mempelajari cara menggunakan huruf miring dan huruf tebal untuk mempelajari lebih lanjut tentang penggunaan huruf miring dan huruf tebal. 

 3. Hal ini sangat penting karena dengan mempelajari huruf miring dan huruf tebal kita dapat membuat artikel sesuai dengan kategori EBI. 
 
4. Kerugian yang kita dapatkan jika kita tidak mengetahui atau mengajarkan penggunaan bahasa yang miring dan tebal adalah bahwa kita salah dalam menempatkan miring dan tebal.

 Daftar pustaka : 


Instagram :@Windy_putri183
Email : windip366@gmail.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer